Disusun oleh :
Novarisa Gustya Rasyada
XI.IPA 4 / 22
A.
Judul
Tingkat Reaksi / Orde Reaksi
B.
Tujuan Untuk menentukan tingkat reaksi terhadap pereaksi untuk
larutan asam klorida dengan larutan natrium tiosulfat.
C.
Dasar Teori
Tingkat reaksi atau Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat
reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Orde reaksi pada reaksi keseluruhan
disebut orde reaksi total. Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua orde
reaksi pereaksi.
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi, tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi:
v= k [A]m [B]n
dengan
v : laju reaksi keseluruhan
k : tetapan laju reaksi
m,n : orde reaksi pada pereaksi A dan B
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi, tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi:
v= k [A]m [B]n
dengan
v : laju reaksi keseluruhan
k : tetapan laju reaksi
m,n : orde reaksi pada pereaksi A dan B
1. HCl
(Asam Klorida)
Asam klorida memiliki ciri
khas yaitu berbau menyengat, apabila terkena tangan akan menyebabkan
gatal-gatal. HCl merupkan asam monoprotik, yaitu HCl dapat berdisosiasi
melepaskan 1 H+. Dalam larutan asam klorida, H+ bergabung
dengan larutan air membentuk ion hidronium H3O+
HCl + H2O ----> H3O+ +
Cl-
Asam klorida termasuk asam
kuat karena berdisosiasi penuh dalam air. Asam monoprotik memiliki tetapan
disosiasi asam ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl. Ia
tidak akan merubah PH larutan secara signifikan, karena Cl- adalah
konjugat basa yang sangat lemah.
2. Na2S2O3 (Natrium
trisulfat)
- Sebagai
komponen penghangat pada tangan dan kimia lainnya.
- Menghasilkan
panas oleh eksotermik kristalisasi dari super dingin solusi.
- Untuk
menurunkan tingkat klorin kolam renang.
- Sebagai
penguji PH larutan dan sebagai zat pemutih.
- Untuk
menghilangkan noda yodium.
- Untuk
menunjukkan konsep laju reaksi dalam kimia kelas.
D.
Alat dan Bahan
No.
|
Alat
dan Bahan
|
Ukuran/Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Gelas
Kimia
|
5
ml
|
3
|
2.
|
Silinder
Ukur
|
25
ml
|
2
|
3.
|
Stopwatch
|
-
|
2
|
4.
|
Larutan
HCL
|
2
M
|
75
ml
|
5.
|
Larutan Na2S2O3
|
0.2
M
|
125
ml
|
6.
|
Pipet
tetes
|
-
|
2
|
7.
|
Air
|
-
|
50
ml
|
8.
|
Tisu
|
-
|
Secukupnya
|
9.
|
Kertas
bertuliskan (X)
|
-
|
1
|
E. Cara Kerja
1. Membuat tanda
silang dengan tinta hitam pada sehelai kertas putih, serta memberi nama larutan
yang diuji yaitu HCl dan H2S2O3 agar tidak tertukar. 2.
Memasukkan
10 mL larutan HCl 2 M ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas kimia di atas
tanda silang.
3. Menambahkan 20 mL larutan natrium tiosulfat 0,15 M dan catat waktu
sejak penambahan sampai tanda silang (X) tidak terlihat lagi dari atas larutan.
4. Mengulangi percobaan dengan menggunakan larutan natrium trisulfat
yang diencerkan lebih dulu dengan air seperti yang tercantum dalam tabel I. 5.
Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan larutan HCl yang diencerkan
dengan berbagai volum seperti yang tercantum dalam tabel II.
F. Hasil Pengamatan
Tabel I
Volum HCl 2 M
|
Volum
|
Konsentrasi (mol/L) Na2S2O3
Pada awal reaksi
|
Waktu (detik)
|
1
Waktu
|
||
Na2S2O3
(0.2M)
|
Air
|
Jumlah
|
||||
10
|
20
|
-
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
20
x 0.2 = 20 x M2
4
= 20 M2
M2 =
0.2 M
|
23.48
|
0.043
|
10
|
15
|
5
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
15
x 0.2 =
20 x M2
3 = 20 M2
M2 =
0.15 M
|
37.71
|
0.027
|
10
|
10
|
10
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
10
x 0.2 =
20 x M2
2 = 20 M2
M2 =
0.1 M
|
66.57
|
0.015
|
10
|
5
|
15
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
5
x 0.2 =
20 x M2
1 = 20 M2
M2 =
0.05 M
|
110.29
|
0.009
|
Tabel
II
Volum Na2S2O3 0.2M (mL)
|
Volum
|
Konsentrasi (mol/L) HCl
Pada awal reaksi
|
Waktu (detik)
|
1
Waktu
|
||
HCl 2 M
|
Air
|
Jumlah
|
||||
20
|
10
|
-
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
10 x 2 = 10 x M2
20 = 10
M2
M2 =
2 M
|
24.71
|
0.040
|
20
|
7.5
|
2.5
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
7.5
x 2 = 10 x M2
15
= 10 M2
M2 =
1.5 M
|
25.93
|
0.039
|
20
|
5
|
5
|
30
|
V1 x M1
= V2 x M2
5 x 2 = 10
x M2
10 = 10
M2
M2 =
1 M
|
28.80
|
0.035
|
G.
Pertanyaan
1. Buatlah grafik
1/waktu terhadap
konsentrasi
Na2S2O3 !
Bagaimanakah hubungan aljabar antara 1/waktu
dan
konsentrasi Na2S2O3 ? Berapakah tingkat reaksi
terhadap Na2S2O3 ?
2. Buatlah grafik 1/waktu terhadap
konsentrasi
HCl !
Bagaimanakah hubungan aljabar antara 1/waktu
dan
konsentrasi HCl ? Berapakah tingkat reaksi terhadap HCl ?
3.
Tulislah persamaan kecepatan reaksinya !
4.
Berapakah tingkah reaksinya ?
5.
Mengapa pada eksperimen ini jumlah volum dibuat konstan dengan menambah air
pada setiap pengenceran ?
H. Jawaban
1. Grafik 1/waktu terhadap
konsentrasi Na2S2O3
Hubungan aljabar antara
1/waktu
dan konsentrasi Na2S2O3
adalah berbanding lurus ,
dirumuskan : V = k
[Na2S2O3]x
1/waktu =
k
[Na2S2O3]
Tingkat reaksi terhadap
Na2S2O3 => [0.2/0.1]x = [0.043/0.015]
2x = 2.87
2x =
2
X = 1
2. . Grafik 1/waktu terhadap
konsentrasi HCl
Hubungan aljabar antara
1/waktu
dan konsentrasi HCl
adalah berbanding lurus ,
dirumuskan : V = k
[HCl]y
1/waktu =
k
[HCl]0
Tingkat reaksi terhadap
HCl => [2/1]y = [0.040/0.035]
2y = 1.14
2y =
1
y = 0
3. Persamaan kecepatan
reaksinya :
v=k[Na2S2O3]x
[HCl]y
v=k[Na2S2O3]1 [HCl]0
v=k[Na2S2O3]1×1
v=k[Na2S2O3]
v=k[Na2S2O3]1 [HCl]0
v=k[Na2S2O3]1×1
v=k[Na2S2O3]
4.
Tingkat
reaksi terhadap reaksi keseluruhan
orde reaksi total = orde Na2S2O3+orde HCl
= x + y
= 1 + 0
= 1
orde reaksi total = orde Na2S2O3+orde HCl
= x + y
= 1 + 0
= 1
5. Pada eksperimen ini
jumlah volum dibuat konstan dengan menambah air pada setiap pengeceran dengan
tujuan untuk mengatur tingkat konsentrasi Na2S2O3
(pada tabel I) dan konsentrasi HCl (pada tabel II) supaya konsentrasinya tidak
tetap (tidak sama) sehingga dapat dibuat
perbandingan untuk mencari tingkat reaksi.
H.
Kesimpulan
Konsentrasi Na2S2O3
berbanding lurus dengan laju reaksi (1/waktu) karena semakin kecil konsentrasi
Na2S2O3 maka laju reaksinya semakin lambat,
begitu pula sebaliknya. Hal ini terbukti pada tabel 1.
Tingkat (orde) reaksi
HCl bernilai nol, karena konsentrasi HCl tidak mempengaruhi laju reaksi. Hal
ini dapat dibuktikan pada jawaban pertanyaan no. 2
Orde reaksi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
Orde reaksi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
sangat bermanfaat. thanks yahh....
BalasHapusterima kasih
BalasHapus